Senin, 14 Mei 2012

Filosofi Musa Widyatmodjo



         Musa Widayatmodjo. Itulah nama lengkap desainer yang akrab di panggil  Musa . Ia  sudah menunjukkan prestasinya dengan menjadi semi finalis American Leather Design di Philadelphia dan finalis Concour  des Jeuneus  Creature de  Mode, New York, Amerika pada usia 22 tahun. Filosofi  fashion is not just to be admired, it must be wearable, inilah yang menuntun langkah Musa hingga menjadi seperti sekarang.
         Berawal dari sebuah butik perorangan pada tahun 1991, kini usahanya telah berkembang menjadi sebuah PT yang diberi nama PT Musa Atelier yang membawahi lima lini yang menjangkau banyak kalangan. Lini pertama adalah Musa Widyatmodjo untuk koleksi eksklusif berupa gaun malam dan gaun pengantin, lini Mosya untuk kain bernuansa etnik, lini Musa dan M by Musa untuk ready to wear yang tersebar di beberapa department store, dan yang terakhir adalah lini Musa Co yang menangani seragam kerja berbagai perusahaan mulai dari perbankan, penerbangan, perhotelan, dan lain sebagainya.
Musa  setelah shownya di Indonesia fashion Week 2012
“Melalui Indonesia Fashion Week 2012 , saya berharap dapat lebih mengembangkan brand  M by Musa hingga ke tingkat dunia. Di sisi lain, saya ingin memperkenalkan kepada pengunjung, bahwa busana rancangan desainer itu bisa dimiliki oleh siapa saja dan bisa dikenakan untuk beraktivitas setiap hari,” ujar desainer lulusan jurusan Fashion Design, Drexel University, Philadelphia, AS ini.  Musa memang dikenal tidak hanya sebagai perancang, tapi juga sebagai pengusaha yang konsisten dalam mengembangkan bisnisnya hingga kini. Musa pun tetap berusaha untuk membawa perubahan terhadap penampilan ‘ethnic look’  dari kain-kain tradisional Indonesia menjadi ‘contemporary style’  tanpa melupakan  kesantunan wanita Nusantara. Dea, foto: Rio

Musa Widyatmodjo, A True Indonesian Designer
E-mail
Written by Narida   

Salah satu desainer yang patut untuk diacungi jempol adalah Musa Widyatmodjo. Beliau sangat mencintai Indonesia terlihat dari karyanya dan dedikasinya terhadap kebudayaan Indonesia. Fashionbiz berkesempatan untuk menemuinya di kediaman yang berdekatan dengan workshopnya di bilangan Kemanggisan. Musa menyambut fashionbiz dengan ramah walaupun beliau sedang tidak enak badan.
Apa yang menjadi ciri khas rancangan anda?
Sebetulnya dalam merancang adalah kembali lagi siapa kita sebenarnya dan dimana kita berada. Saya adalah orang Indonesia jadi saya berbudaya Indonesia, saya pun perancang yang tinggal di Indonesia, konsumen saya pun wanita Indonesia. Jadi bagaimana saya mengemas semua itu supaya wanita Indonesia tampil modern tetapi tetap terlihat Indonesia-nya. Jadi sebetulnya itu benar-benar yang menjadi ciri karakter saya dalam menggarap busana. Saya mencoba mengangkat apakah itu siluet tradisional, kain tradisional ataupun tehnik-tehnik tradisional. Jadi saya mencoba untuk menampilkan karya saya tampil modern, klasik tradisional, cocok untuk wanita biasa, wanita muslim atau non muslim.

Sudah berapa lama anda berkecimpung di dunia mode?
kurang lebih tahun ini sudah 20 tahun saya berkarya dan kalau di gabungkan dengan lama saya berkuliah fashion selama 5 tahun jadi  kira-kira sudah 25 tahun sudah saya berkecimpung di dunia ini.

Apakah ini menjadi impian dari dulu?
saya tahu bahwa saya suka dengan fashion dari awal dan saya tahu bahwa saya ingin bekerja atau mengerjakan semua hal yang membuat saya happy dan dunia fashion membuat saya happy, jadi saya mengerjakan semua ini dengan senang hati sejak awal sampai sekarang ini.

Apa yang membuat anda tertarik dengan fashion?
Jujur sebenarnya saya tidak tahu kalau ditanya seperti itu. Saya senang saja dengan fashion. Saya merasa diberi jiwa seni untuk menyukai fashion. Ada orang yang menyukai fashion karena glamour-nya, terkenal atau karena uangnya. Kalau saya tidak, saya suka fashion karena cantik saja.

Bagaimana perkembangan fashion di Indonesia menurut anda?
Kalau dilihat dari masyarakat Indonesia yang semakin aware akan fashion ya memang benar. Tetapi yang menjadi kekhawatiran saya adalah apakah fashion di Indonesia bisa menjadi industri? Apalagi masih banyak masyarakat menganggap fashion di Indonesia itu murah, modelnya biasa dan cenderung jelek. Lalu ketika kita mengeluarkan produk yang bagus, mereka keberatan membayar karena merasa kemahalan.

Apa yang menjadi inspirasi anda ketika merancang?
Sebenarnya saya mendapat inspirasi dari banyak hal. Misalnya ada konsumen private ingin dibuatkan baju pesta atau pernikahan terus terang saya mendapat inspirasi dari wanita itu sendiri. Saya akan Tanya karakter dia seperti apa, mimpinya seperti apa dan kesukaannya apa. Dari situ saya membuat sebuah rancangan dengan warna dan bentuk yang membuat konsumen nyaman. Tetapi kalau membicarakan idealisme, saya sering mendapat inspirasi dari kebudayaan Indonesia.

Jika tidak menjadi desainer ingin jadi apa?
Saya dari dulu ingin sekali membuat film dokumenter. Karena saya ingin ‘merekam’ apa sih sebenarnya yang terjadi? Apa sih sebenarnya yang ditinggalkan dan yang tertinggal?. Jadi bukan film yang direkayasa tetapi lebih kepada film yang mempunyai nilai-nilai kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar